Pekanbaru – Wakil Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer atau Noel, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut capres nomor urut 2 kesulitan menjawab pertanyaan terkait hak asasi manusia (HAM) di debat tadi malam. Noel mengatakan Prabowo tak menggunakan ajang itu untuk menjatuhkan pasangan calon yang lain.
“Seperti yang kita lihat semalam, seorang Prabowo Subianto dengan sangat bijaksana tidak menggunakan kesempatan acara debat semalam untuk ajang saling menjatuhkan. Jikapun ada sikap dan perkataan Prabowo yang terkesan menyanggah pernyataan paslon lain, itu hanya semata sebagai respons untuk bertahan atas pertanyaan-pertanyaan intimidatif,” tutur Noel kepada wartawan, Rabu (13/12/2023).
Noel mengatakan isu terkait HAM yang disematkan ke Prabowo sebenarnya sudah diprediksi oleh tim sukses. Ia bersyukur Prabowo dapat menghadapi desakan itu dengan bijaksana.
“Meskipun kami selaku tim sukses sudah memprediksi bahwa isu-isu repetisi seperti pelanggaran HAM dan trauma-trauma Orde Baru akan kembali dikumandangkan oleh paslon lawan, kami bersyukur capres jagoan kami Prabowo Subianto mampu menghadapinya dengan ‘gentleman’, ungkapnya.
Ia mengatakan ucapan Hasto soal Prabowo kesulitan menjawab pertanyaan HAM hanya penggiringan opini. Ia justru yakin debat perdana kemarin akan menaikkan elektabilitas Prabowo.
“Tudingan bahwa Prabowo kesulitan menjawab soal penegakan hukum soal pelanggaran HAM nyatanya hanya menjadi penggiringan opini yang dilakukan lawan. Semalam secara tegas Prabowo mengungkapkan bahwa orang-orang yang ditengarai dirugikan dalam peristiwa 98 pun sudah berada di barisan pembela Prabowo Subianto,” ucap Noel.
“Kami pun yakin debat pertama akan menjadi awal yang baik untuk posisi elektoral Prabowo Subianto ke depannya,” kata dia.
Seusai debat capres di KPU kemarin, Hasto menyoroti Prabowo Subianto yang kesulitan saat menjawab penanganan kasus HAM. Dia menyebut kualitas seorang pemimpin dilihat dari karakternya.
“Misalnya tadi Pak Prabowo, kan kesulitan ketika ditanya terkait persoalan penculikan,” kata Hasto setelah menghadiri debat perdana di KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) tadi malam.
Padahal, kata Hasto, publik pun telah mengetahui terkait pembentukan Tim Mawar. Diketahui, Tim Mawar erat dikaitkan dengan kasus penculikan aktivis saat menjelang era Reformasi. “Padahal rakyat tahu bagaimana beliau membentuk Tim Mawar saat itu, sehingga menampilkan sesuatu yang tidak berasal dari dirinya, maka kesulitan,” ujarnya.
Sedangkan Ganjar, kata dia, menampilkan sosok pemimpin yang jujur saat debat tersebut. Hasto menyebut Ganjar berkomitmen untuk tidak ada lagi kasus terkait HAM.